bangpalti.com– Terkadang, kita tidak menyadari bahwa diri kita telah mengalami perubahan yang cukup besar. Waktu terus berlalu, dan tanpa kita rencanakan, kita mulai memandang kehidupan dengan perspektif yang berbeda.
Hal-hal yang dahulu memicu kemarahan kita, kini terasa lebih ringan untuk dihadapi. Pilihan yang dulu terasa sulit, kini dapat kita hadapi dengan lebih tenang.
Setiap perubahan sering kali terjadi secara perlahan, melalui kebiasaan kecil atau pilihan yang kita ambil setiap hari.
Mungkin kamu tidak menyadari kapan perubahan itu terjadi, namun jika kamu berhenti sejenak dan melihat ke belakang, kamu akan menyadari bahwa dirimu saat ini sudah berbeda dari dirimu satu tahun yang lalu.
Dikutip dari situs Global English Editing pada hari Minggu (13/7), berikut ini adalah 11 tanda bahwa kamu telah berkembang menjadi versi terbaikmu.
1. Kamu berhenti sejenak sebelum mengambil tindakan
Jika dahulu kamu cenderung langsung merespons dengan perasaan saat menghadapi sesuatu yang mengganggu, sekarang kamu mampu mengendalikan diri.
Anda berhenti sejenak sebelum berkata atau bertindak. Meskipun hanya beberapa detik, jeda tersebut bisa menghasilkan perbedaan yang signifikan.
Kamu menjadi lebih tenang, tidak mudah terpicu emosi, dan mampu menjaga hubungan tetap harmonis. Hal ini menunjukkan bahwa kamu semakin matang secara emosional.
2. Kamu mampu melepaskan barang-barang tanpa merasa bersalah
Kamu mulai menyadari bahwa tidak semua barang yang disimpan benar-benar diperlukan. Jika sebelumnya kamu menyimpan benda-benda hanya karena alasan “siapa tahu nanti dibutuhkan,” kini kamu bisa melepaskannya tanpa merasa bersalah.
Kamu meninggalkan pakaian, buku, atau barang yang sudah lama tidak kamu pakai, dan setelah itu kamu merasa lebih lega. Kehidupan yang lebih teratur membuat pikiranmu terasa lebih ringan dan tenang.
3. Kamu merencanakan waktu istirahat sebagaimana merencanakan tugas pekerjaan
Dulunya mungkin jadwal harianmu diisi oleh tugas dan aktivitas yang membuatmu sibuk tanpa menyisakan waktu untuk dirimu sendiri. Sekarang kamu memahami bahwa istirahat juga penting dan sebaiknya direncanakan secara sadar.
Anda menyediakan waktu untuk melakukan aktivitas yang menenangkan, seperti membaca buku, berlatih yoga, atau hanya duduk rileks di teras.
Bagi kamu yang sekarang, menjaga energi dan ketenangan pikiran sebanding pentingnya dengan menyelesaikan tugas-tugas krusial.
4. Kamu memiliki metode baru dalam mengevaluasi keberhasilan
Jika dahulu kamu memandang kesuksesan diukur dari pencapaian besar seperti promosi jabatan, berat badan yang ideal, atau perjalanan ke luar negeri, kini standarnya telah berbeda.
Bagi kamu, menikmati pagi tanpa terburu-buru, menyelesaikan tugas tanpa tekanan berlebihan, atau mampu menolak hal-hal yang melelahkan, sudah dianggap sebagai bentuk keberhasilan. Kamu lebih memprioritaskan ketenangan jiwa daripada penghargaan dari luar.
5. Kamu mempelajari cara mengucapkan “tidak” secara sopan dan tulus
Dulunya kamu sering merasa tidak nyaman dalam menolak permintaan orang lain, sehingga akhirnya menerima segala sesuatu meskipun merasa tidak setuju.
Sekarang, kamu mulai belajar bagaimana mengatakan “tidak” dengan cara yang sopan. Kamu memahami bahwa kamu tidak perlu membuat semua orang senang.
Menjaga janji terhadap diri sendiri lebih bermakna dibandingkan memaksakan hal yang tidak mampu kamu lakukan.
6. Kamu lebih cepat menyadari ketika pikiran mulai berpaling ke hal-hal yang negatif
Pikiran yang terlalu khawatir masih sering muncul, namun kini kamu lebih cepat menyadari hal tersebut. Kamu mengerti kapan harus berhenti sebelum terjebak terlalu dalam kekacauan pikiran.
Kamu memiliki metode untuk meredakan kecemasan, seperti menghirup napas perlahan atau menyadari lingkungan di sekitarmu. Ini tidak berarti kamu menolak pikiran negatif, tetapi kamu belajar untuk tidak terjebak terlalu lama di dalamnya.
7. Kamu mulai menghargai keberhasilan-keberhasilan kecil dalam kehidupanmu
Saat ini, kamu tidak lagi menunggu pencapaian besar agar merasa puas. Kamu mulai memperhatikan hal-hal kecil yang telah kamu selesaikan, seperti menyelesaikan membaca buku yang lama tertunda, menghindari penggunaan ponsel saat makan, atau berjalan kaki sejenak untuk menghilangkan kelelahan.
Setiap langkah kecil yang kamu lakukan kamu hargai karena kamu memahami bahwa semua kesuksesan besar bermula dari hal-hal sederhana yang dilakukan secara konsisten.
8. Lingkungan sosialmu berubah secara perlahan
Beberapa orang yang pernah dekat kini sudah tidak lagi muncul dalam kehidupanmu. Bukan karena terjadi perselisihan, tetapi karena jalur hidup kalian memang berbeda.
Mungkin kamu merasa sedikit kehilangan, tetapi kamu juga memahami bahwa perubahan ini membuka ruang untuk hubungan yang lebih baik dan sesuai dengan nilai hidupmu saat ini.
Kamu mulai lebih hati-hati dalam menentukan siapa yang pantas mendapatkan waktu kamu, dan hal itu merupakan bentuk penghormatan terhadap diri sendiri.
9. Kamu lebih memilih belajar daripada sekadar menerima pujian
Sekarang, ketika menerima masukan dari orang lain, kamu tidak lagi mencari persetujuan. Sebaliknya, kamu benar-benar mendengarkan agar bisa memahami dan mengetahui hal yang baru.
Kamu juga mulai menyukai membaca buku, mendengarkan podcast, atau mengikuti pelatihan bukan untuk terlihat cerdas, tetapi karena kamu ingin berkembang. Kamu mulai memandang proses belajar sebagai sebuah petualangan, bukan beban.
10. Kamu melakukan olahraga dengan rasa terima kasih, bukan karena merasa bersalah
Anda tidak lagi berolahraga hanya untuk menyeimbangkan asupan makanan atau mencari bentuk tubuh yang sempurna. Kini, Anda melakukannya demi menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.
Kamu mulai menyadari bahwa bergerak merupakan bentuk perhatian terhadap tubuhmu sendiri.
Meski dalam gerakan yang perlahan dan sederhana, kamu merasakan rasa lega serta rasa syukur terhadap tubuh yang selalu setia menyertaimu.
11. Kamu berani memulai percakapan yang menantang
Jika dahulu kamu lebih memilih diam daripada membicarakan hal yang tidak nyaman, sekarang kamu mulai berani menyampaikannya. Kamu memahami bahwa menahan perasaan hanya akan memperparah masalah.
Kamu memutuskan untuk jujur dan terbuka meskipun risikonya adalah terjadinya ketegangan sementara, karena kamu menyadari bahwa komunikasi yang baik lebih bermakna daripada berpura-pura tenang.